AKTRIS Hollywood Meg Ryan sudah membuktikan betapa mudah perempuan memalsukan orgasme, ketika bermain sebagai Sally Albright di sebuah komedi romantis berjudul When Harry Met Sally (1989). Kini, survei terbaru menunjukkan sejumlah besar perempuan Inggris memalsukan orgasme secara rutin ketika berhubungan intim.
Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan perusahaaan minuman ringan Stimul8 seperti dikutip lemondrop.com, hampir separuh dari kaum perempuan Inggris memalsukan orgasme pada sejumlah titik.
Paling tidak, satu di antara 10 perempuan mengaku tidak pernah berhasil mencapai puncak kepuasan, sehingga terpaksa berakting seolah-olah dirinya mengalami orgasme setiap kali bercinta.
Jadi, jangan heran jika satu dari lima orang perempuan merasa benar-benar tidak bahagia dengan aktivitas di atas tempat tidur. Sebanyak 16 persen mengaku kehilangan foreplay, sedangkan 11 persen lagi terpaksa menelan kekecewaan karena pasangannya selesai lebih dulu.
Salahkan diri
Sementara itu, sebanyak 38 persen perempuan yang memalsukan orgasme mengaku yakin pasangan mereka tidak mampu membedakan antara orgasme palsu dengan orgasme yang sesungguhnya.
Yang menarik, sebanyak 3.000 perempuan justru menyalahkan diri sendiri atas kegagalannya meraih puncak kenikmatan. Lebih dari seperempatnya mengaku terlalu malu menyebutkan masalah mereka, atau memang tidak peduli untuk membicarakannya.
''Tidak semua kesalahan berada di pihak lelaki. Perempuan perlu berkomunikasi lebih banyak dengan pasangannya agar tahu apa yang mereka inginkan,'' saran seorang juru bicara Stimul8.
www.mediaindonesia.com
Bahkan berdasarkan survei yang dilakukan perusahaaan minuman ringan Stimul8 seperti dikutip lemondrop.com, hampir separuh dari kaum perempuan Inggris memalsukan orgasme pada sejumlah titik.
Paling tidak, satu di antara 10 perempuan mengaku tidak pernah berhasil mencapai puncak kepuasan, sehingga terpaksa berakting seolah-olah dirinya mengalami orgasme setiap kali bercinta.
Jadi, jangan heran jika satu dari lima orang perempuan merasa benar-benar tidak bahagia dengan aktivitas di atas tempat tidur. Sebanyak 16 persen mengaku kehilangan foreplay, sedangkan 11 persen lagi terpaksa menelan kekecewaan karena pasangannya selesai lebih dulu.
Salahkan diri
Sementara itu, sebanyak 38 persen perempuan yang memalsukan orgasme mengaku yakin pasangan mereka tidak mampu membedakan antara orgasme palsu dengan orgasme yang sesungguhnya.
Yang menarik, sebanyak 3.000 perempuan justru menyalahkan diri sendiri atas kegagalannya meraih puncak kenikmatan. Lebih dari seperempatnya mengaku terlalu malu menyebutkan masalah mereka, atau memang tidak peduli untuk membicarakannya.
''Tidak semua kesalahan berada di pihak lelaki. Perempuan perlu berkomunikasi lebih banyak dengan pasangannya agar tahu apa yang mereka inginkan,'' saran seorang juru bicara Stimul8.
www.mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment